Senin, 29 Desember 2014

Magnetic Particle Test (Ilmu Pengetahuan Bahan)



VIII  MAGNETIC PARTICLE TEST


8.1    Sub Kompetensi
Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul ini adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat suatu komponen dapat diuji dengan Magnetic Test. 
2) Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis indikasi yang mampu dideteksi dengan Magnetic Test
3) Mahasiswa mampu menentukan kelulusan hasil pengujian dengan Magnetic particle test.
8.2    Dasar Teori
Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dimana arah medan magnet di setiap titik bersumber dari kutub utara menuju ke selatan dan mengarah dari kutub selatan ke utara di dalam magnet.

Prinsip Dasar pengujian Magnetik Partikel yaitu spesimen atau benda uji tersebut dimagnetisasi dengan cara memberikan medan magnet. Karena perlakuan yang seperti itu, maka pada benda uji akan timbul medan magnet sebagai akibat dari adanya beda potensial (arus listrik mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Pada daerah tersebut ditaburkan serbuk ferromagnetik. Selanjutnya serbuk ferro magnetik tersebut akan mengikuti bagian yang cacat dari benda uji tersebut.

8.2.1 Jenis-jenis Magnet

1)   Magnet permanen
Merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika dimagnetisasi maka bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam jangka waktu yang lama (permanen).
2)    Elektromagnet
Merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang jika diberikan arus listrik maka bahan tersebut akan menjadi magnet, tetapi jika pemberian arus listrik dihentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut akan hilang.

8.2.2 Metode Magnetisasi    

1)      Magnetisasi longitudinal
Dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan dalam koil.
2)      Magnetisasi Yoke
Magnetisasi dengan menggunakan yoke. Dengan cara ujung kaki yoke ditempelkan pada material
yang akan di magnetisasi.
3)    Magnetisasi Sirkular.
 Magnetik sirkular terdiri dari          :
1)      Magnetik tak langsung, arus listrik dialirkan ke konduktor sentral. Medan magnet mengenai bahan dan benda yang dilingkupinya


2)      Magnetisasi langsung, arus listrik dialirkan pada bahan yang akan dimagnetisasi.
 

3)      Prod, magnetisasi dengan cara material ferromagnetic dililiti dengan logam tembaga kemudial dialiri arus listrik.

8.2.3 Metode Pengerjaan Berdasarkan Waktu Magnetisasi

1)      Medan Magnet Kontinyu :
Magnetisasi berlangsung secara terus menerus bersamaan dengan pemberian serbuk ferromagnetik basah (suspensi) atau yang kering.
2)      Medan Magnet sisa (residual) :
Partikel ferromagnetik kering diberikan setelah proses magnetisasi berakhir.

8.2.4 Metode Pengaplikasian Partikel Ferromagnetik

1)      Metode Kering
Partikel magnetik yang digunakan berupa bubuk kering. Metoda ini digunakan pada permukaan benda uji yang kasar. Suhu kerja yang baik yaitu pada suhu kamar 10oC hingga 55oC, metoda ini juga masih dapat dilakukan pada suhu tinggi asalkan benda uji masih berwujud padat. Metoda ini tidak cocok dilakukan pada suhu dingin karena serbuk ferromagnetik akan lengket terkena embun. Warna partikel ferromagnetik yang dipilih harus kontras terhadap benda uji. Bubuk diarahkan pada lokasi yang diinginkan secara perlahan-lahan, sisa partikel yang berlebih dihilangkan dengan air.
2)      Metoda Basah
Partikel magnetik yang digunakan dalam bentuk suspensi. Metoda ini bisa digunakan pada metoda kontinyu maupun residual. Metoda basah biasa digunakan pada permukaan benda uji yang halus. Metoda ini cocok digunakan pada suhu dingin dan batas maksimalnya adalah tidak boleh lebih dari batas akhir temperatur kamar, yaitu 55oC karena suspensi akan mengalami penguapan jika suhu terlalu panas.

8.2.5 Teknik Inspeksi

Pemilihan teknik inspeksi partikel magnetik didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1)   Kondisi Permukan Benda Uji :
1)   Kasar         : Metoda Kering
2)   Halus         : Metoda Basah
2)   Partikelnya:
                1)  Kering      : Serbuk Kering
                  2)  Basah       : Suspensi
                  3)  Warna serbuk partikelnya harus kontras

8.2.6 Kriteria standar penerimaan menurut ASME :
1)      Evaluasi Indikasi Menurut ASME (American Society of Mechanical Engineers). Suatu indikasi adalah bukti suatu cacat / ketidaksempurnaan mekanik. Hanya indikasi yang mempunyai ukuran (dimensi) lebih besar dari 1/16 inchi (1,5 mm) yang akan dipertimbangkan.
Evaluasi Indikasi menurut standart ASME Section VIII Division 1:
1)      Linier indikasi jika indikasi memiliki panjang lebih besar dari tiga kali lebarnya.
2)      Rounded indikasi jika bentuk indikasi melingkar atau menyerupai elips dengan panjang kurang atau sama dengan tiga kali lebarnya.
3)      Indikasi–indikasi lain yang masih diragukan/dipertanyakan akan di uji kembali untuk menentukan apakah diterima atau tidak.
         2)   Kriteria Penerimaan Pengujian Menurut Standart ASME untuk hasil pengelasan.
Penerimaan standar ini akan berlaku jika tidak ada standar lain yang lebih spesifik lagi dalam hal penerimaan material yang spesifik. Pada proses pengujian, permukaan material harus terbebas dari hal-hal berikut:
1)      Indikasi linier yang relevan
2)      Indikasi rounded yang relevan dengan panjang lebih besar dari 3/16 inchi (5 mm).
3)      Memiliki empat atau indikasi rounded dalam satu baris dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) atau kurang (dari tepi ke tepi).

8.3    Alat
1)   Kain Lap
2)   Yoke
3)   Lampu
4)   Sikat besi
5)   Gause Meter
6)   Light Meter (Lux meter)
7)   Penggaris

8.4    Bahan
1)   Cleaner
2) White Contrast (WCP 2)
3) Wet partikel (7HF)

8.5    Prosedur Kerja
1)        Surface Preparation
Menguji kekuatan yoke terlebih dahulu (Power Lifting of Yoke) berdasarkan ASME section V Article 6 (T-773, 2), yaitu untuk arus AC yoke harus mampu mengangkat beban seberat 4,5 kg (10 lb) pada maximum pole spacing-nya. Apabila yoke masih dapat mengangkat beban yang disyaratkan, maka yoke tersebut masih layak untuk digunakan. Pengujian lifting power ini biasanya dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sekali.
2)        Pre Cleaning
Spesimen dibersihkan permukaannya dari oil, dan kotoran lain yang berupa karat, lemak, cat, dan kotoran lainnya dengan menggunakan cleaner.


1)   Penyemprotan White Contrast Paint
Material uji disemprot dengan White Contrast Paint (WCP 2) secara merata, tunggu hingga mengering.

2)   Tunggu hingga White Contrast Paint kering
3)   Setelah kering, atur yoke sedemikian rupa sehingga dapat memagnetisasi material uji dengan baik dan pada saat proses memagnetisasi material uji yoke ditempatkan pada posisi yang berbeda-beda sehingga tampak semua discontinuity yang ada pada material uji tersebut baik crack yang ada di permukaan maupun yang sub-surface.
4)   Magnetisasi Material Uji
Saat yoke memagnetisasi material uji, material uji disemprotkan wet particle hingga tampak cacat yang ada pada material uji tersebut.
 
5)   Interpretasi dan Evaluasi
Interpretasi adalah penilaian criteria indikasi terhadap benda uji. Sedangkan evaluasi adalah menentukan apakah benda uji harus diperbaiki atau tidak dengan cara membandingkan indikasi benda uji dengan standard penerimaan. Pengevaluasian dimaksutkan untuk meneliti bentuk discontinuity yang terdapat pada benda uji.
6)   Demagnetisasi
Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan sisa sifat magnet yang terdapat pada benda uji agar benda uji tersebut tidak menarik serbuk-serbuk besi yang nantinya akan menyulitkan proses pembersihan. Demagnetisasi dapat dilakukan dengan menjauhkan yoke dari benda uji dengan perlahan sambil memutar 180˚ ke arah kiri dan kanan secara berulang.
7)   Post Cleaning / pembersihan akhir.
Post Cleaning / pembersihan akhir ini dimaksutkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian dengan menggunakan cleaner dan kain







Download Link : https://doc-0g-bk-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/o6ath0euodatjs9dgoo3aragfa5crcs3/94ih8edc8i86qo10oibvbs80317lf6e6/1419904800000/13141942481732821338/13141942481732821338/0BwhRtyPL7UJZVnk4eUVjYWNuQzA?e=download&nonce=a961fqoae13q6&user=13141942481732821338&hash=j12v8jqgo6ef3sdl9a4uls082sbm2s82

Tidak ada komentar:

Posting Komentar